MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pengaruh Falfasah Bangsa (Pancasila) Terhadap
Kepribadian Bangsa
Disusun Oleh:
NAMA : Fita Choiyanti
NIM :
201553023
PROGDI : SISTEM INFORMASI
FAKULTAS : TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pancasila
merupakan suatu nilai yang didapat dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut telah ada jauh
sebelum Indonesia merdeka. Bahkan pada masa kerajaan telah berkembang
nilai-nilai dasar yang merupakan karakter masyarakat. Bukti bahwa nilai-nilai
tersebut berkembang adalah adanya tulisan dalam kitab sutasoma karangan mpu
prapanca pada jaman kerajaan Majapahit. Bukti lain adalah adanya prasasti dan
candi-candi yang dipercaya sebagai bukti tumbuh berkembangnya kepercayaan
terhadap tuhan, budaya musyawarah dan gotong royong juga terlihat dalam setiap
relief candi. Nilai-nilai itu kemudian digali dan dirumuskan menjadi suatu
tatanan norma dan nilai yang kita sebut dengan Pancasila. Perumusan pancasila
sendiri mempunyai sejarah yang cukup panjang sampai pada akhirnya dijadikan
sebagai akta pendirian Negara Indonesia.
Ketika bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945, satu hari berikutnya yaitu tanggal 18 Agustus
1945, Pancasila secara formal telah ditetapkan sebagai dasar Negara Indonesia.
Sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, selain dijadikan sebagai dasar
Negara Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup dan ideologi bangsa. Pancasila sebagai kepribadian bangsa sebenarnya
merupakan perwujudan dari nilai - nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri
yang di yakini kebaikan dan kebenarannya
Perilaku setiap warga Negara harus dijiwai oleh
nilai-nilai Pancasila, sehingga bangsa Indonesia mempunyai kepribadian dan jati
diri sendiri yang membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan
kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh
setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa arti dari Pancasila?
2. Apa pengertian kepribadian nasional?
3. Apa maksud dari Pancasila terhadap kepribadian
nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Filsafat
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya “philosophi”
adalah berasal dari bahsa Yunani “philosophia” yang secara lazim
diterjemahkan sebagai “cinta kearifan” kata philosophia tersebut berakar
pada kata “philos” (pilia, cinta) dan “sophia” (kearifan).
Berdasarkan pengertian bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan.
Kata kearifan bisa juga berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga
filsafat bisa juga berarti cinta kebijaksanaan. Berdasarkan makna kata
tersebut maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya manusia untuk
mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup
yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Seorang ahli pikir disebut filosof,
kata ini mula-mula dipakai oleh Herakleitos.
Pengetahuan bijaksana memberikan kebenaran, orang, yang mencintai
pengetahuan bijaksana, karena itu yang mencarinya adalah oreang yang mencintai
kebenaran. Tentang mencintai kebenaran adalah karakteristik dari setiap filosof
dari dahulu sampai sekarang. Di dalam mencari kebijaksanaan itu, filosof
mempergunakan cara dengan berpikir sedalam-dalamnya (merenung). Hasil filsafat
(berpikir sedalam-dalamnya) disebut filsafat atau falsafah. Filsafat sebagai
hasil berpikir sedalam-dalamnya diharapkan merupakan suatu yang paling
bijaksana atau setidak-tidaknya mendekati kesempurnaan.
A.
Pengertian Pancasila
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa
Sansekerta (bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa
Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila”
memilki dua macam arti secara leksikal yaitu :
“panca”
artinya “lima”
“syila” vokal
I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
“syiila”
vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau yang senonoh”
Kata-kata
tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan “susila “
yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata
“Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal
i pendek yang memilki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau
secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”.Adapun istilah “Panca Syiila”
dengan huruf Dewanagari bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Indonesia. Diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan.
Sikap mental dan tingkah laku mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan
dengan Bangsa lain. Ciri Khas inilah yang dimaksud dengan kepribadian.
Pancasila sebagai falsafah hidup
yang mempersatukan Bangsa. Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk
mempersatukan Bangsa Indonesia. Karena Pancasila adalah falsafah hidup dan
kepribadian Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang
oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi
Bangsa Indonesia untuk mempersatukan Rakyat Indonesia.
B.
Pengertian Kepribadian Bangsa
Kepribadian adalah keseluruhan pola sikap,
kebutuhan, ciri-ciri kas dan perilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang
sudah menjadi standar baku, sehingga kalau dikatakan pola sikap, maka sikap itu
sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi
yang di hadapi. Atau keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen
seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang
mempunyai kecenderungan perilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga
menjadi ciri khas pribadinya.
Bangsa adalah Perkumpulan orang yang saling membutuhkan dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah.Persekutuan
hidup dalam suatu negara bisa merupakan persekutuan hidup mayoritas dan
minoritas.Bangsa dalam arti sosiologis antropologis diikat oleh ikatan – ikatan
seperti ras, tradisi, sejarah, adat istiadat, agama atau kepercayaan, bahasa
dan daerah, ikatan ini disebut ikatan primordial.
C.
Pancasila Terhadap Kepribadian
Nasional
Menurut
Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah :
Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia
adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia
sepanjang masa.
Garis
pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan
budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu
sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan
berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol,
Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan
berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah tertentu atau
masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun
pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa
Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita
memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa
tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.
Demikianlah,
maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri salah satunya yaitu
merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila
memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan
dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa
Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila
secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh
bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Tujuan
yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur
yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan
rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan
dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib
dan damai.
Oleh
karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila
hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan
UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku
dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.
Apabila
Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam
kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan
kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal
dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan
noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah
begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan pengertian kepribadian
bangsa adalah suatu ciri khas atau pola sikap yang menjadi standart baku
kumpulan beberapa orang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama
secara konsisten dalam menghadapi situasi apapun. Sedangkan Pancasila terhadap
kepribadian nasional adalah pencerminan dari bangsa Indonesia yang merupakan
jiwa dan kepribadian dari bangsa Indonesia.
B.
Saran
Sebagai rakyat indonesia yang cinta tanah air terutama para generasi muda penerus bangsa
hendaklah senantiasa
menjaga arti
dari pancasila bangsa
Indonesia sendiri
dengan menerapkan perilaku-perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan kepribadian bangsa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://lasonearth.wordpress.com/makalah/falsafah-pancasila-sebagai-dasar-falsafah-negara-indonesia/
http://kuliah-bastian.blogspot.co.id/2014/11/makalah-pancasila-sebagai-kepribadian.html
makalah pengaruh falsafah bangsa (pancasila)